Ajeng merupakan seorang siswi kelas 9 salah satu SMP Muhammadiyah di Sragen. Ia merupakan anak yatim-piatu, bersama dengan adiknya ia tinggal di kost-kostan milik salah seorang warga bernama bu Sri. Ia terpaksa tinggal berdua dengan adiknya lantaran keluarga dekat dari orang tua Ajeng tidak mau mengurusnya.
Melihat hal tersebut, melalui program santunan anak yatim-piatu Lazismu Sragen memberikan beasiswa Mentari kepada Ajeng.